foto: google
Banyak orang berfikir dan bertanya-tanya, kenapa ya manusia di daratan eropa memiliki perbedaan dengan manusia yang ada di daratan asia atau amerika latin. Selama bertahun-tahun pula para peneliti dan arkeolog mencari tahu alasan tersebut.
Namun sekarang sudah terungkap semua alasan tersebut. Para peneliti mengungkapkan bahwa 40.000 tahun silam banyak manusia pra sejarah yang berasal dari daratan afrika bergerak ke seluruh dunia tak terkecuali kawasan eropa. Mereka dikenal sebagai bangsa pemburu.
Mereka berpindah-pindah dari afrika ke eropa melalui kawasan yang sekarang dikenal sebagai negara Maroko, dilanjutkan ke selat Gibraltar untuk kemudian menyebar ke kawasan Spanyol dan Eropa Barat.
Mata biru yang dimiliki oleh manusia di eropa diperkirakan muncul pertama sekitar tahun 10.000-5000 sebelum masehi.
(Baca juga 6 Jenis Warna Mata Indah yang Jarang Dimiliki Manusia)
Hal ini didasari oleh ditemukannya manusia pemburu pertama asal eropa pada masa Mesolithikum dimana para peneliti arkeolog mengemukakan bahwa telah terjadi mutasi genetik yang terjadi pada manusia pemburu pertama itu. Temuan tersebut lah dinamakan dengan istilah OCA2.
Juga diungkapkan pada saat itu manusia pemburu itu masih berkulit hitam yang berasal dari nenek moyang daratan afrika.
Lantas bagaimana manusia kulit putih itu sendiri muncul ? Para peneliti arkeolog pernah menggali dan menemukan manusia berkulit putih yang diperkirakan hidup sekitar tahun 7700 tahun sebelum masehi. Tubuh manusia itu ditemukan di daerah Motala, kawasan yang berada di Swedia Selatan.
Hasil penelitian dari Manusia Motala itu dikemukakan bahwa adanya gen SLC24A5 dan gen SLC45A2, yaitu gen yang bisa membuat kulit menjadi putih. Juga ditemukannya manusia yang memiliki gen rambut pirang dan gen mata biru.
Dari sinilah para peneliti memprediksikan bahwa ada hubungan erat antara manusia pemburu dan manusia motala sehingga memungkinkan untuk mencul lagi ras baru dalam kehidupan saat itu, yakni bermata biru, berkulit putih, dan berambut pirang layaknya manusia eropa yang sekarang.
sumber: nationalgeographic.co.id
0 komentar:
Post a Comment